Senin, 13 April 2015

AS disebut temukan ras manusia tikus hidup di bawah tanah

AS disebut temukan ras manusia tikus hidup di bawah tanah
mole people dalam penggambaran film Hollywood 1956. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Data dari Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) menunjukkan adanya keberadaan ras manusia hidup di bawah tanah. Mereka berkoloni 32 kilometer di bawah permukaan.
Informasi ini menghebohkan pengguna Internet di Amerika Serikat. Istilah manusia tikus (mole people) kini sedang banyak dibicarakan.
Dilansir oleh weirdus.com (4/3), informasi mengenai keberadaan mole people simpang siur. Tapi seorang sumber di NASA menyatakan data satelit mereka memperlihatkan bahwa manusia bawah tanah itu hidup bagaikan suku primitif.
Mereka juga diklaim tidak bisa berkomunikasi dengan manusia normal di atas permukaan bumi. "Kami mencoba berkomunikasi tapi hal itu susah dilakukan, karena tampaknya mereka tidak berbahasa Inggris," ungkap sumber tersebut.
Kini banyak beredar informasi di forum dunia maya, bahwa mole people hidup di bawah Kota New York. Karena tidak terjamah cahaya matahari, secara fisik mereka sangat berbeda dari manusia. Bahkan berperawakan bagai tikus tanah.
"Mereka lebih tinggi dari manusia biasa, dan tangannya memiliki kuku binatang," kata sumber NASA tadi.
Beberapa forum online mengaitkan mole people dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa akan datang Yakjuk dan Makjuk. Kehadiran makhluk ini menandakan akhir jaman dalam iman umat Islam. Spekulasi ini bahkan sudah beredar di Internet sejak 2009.

Sedangkan warga AS sejak lama mengimajinasikan adanya manusia di bawah tanah. Terbukti, mole poeple pernah menjadi judul film Hollywood pada 1956.
Tapi bila berkaca dari sumber yang kredibel, mole people sebetulnya sebutan untuk tunawisma yang hidup di selokan dan rel bawah tanah Kota New York. Laporan mengenai kehidupan 'manusia tikus' pernah dilansir oleh koran the Guardian ataupun situs berita Gawker.
Untuk sementara ini, lebih baik meyakini bahwa mole people hanyalah fenomena tunawisma di New York.

0 komentar:

Posting Komentar

Semoga Menambah Pengetahuan Kita Semua