Cina telah meluncurkan kapsul ruang angkasa yang akan
menjadi bagian pertama dalam pembangunan stasiun luar angkasa, Kamis
(29/9).
Kapsul tak berawak Tiangong 1 diluncurkan dari
Gurun Gobi di Cina barat.Cina harus menguasai teknik penggabungan dua wahana antariksa, jika ingin membangun stasiun ruang angkasa dalam dekade ke depan, lapor wartawan BBC di Beijing, Martin Patience.
Misi ini menandai ambisi Cina di ruang angkasa ketika
Amerika Serikat dan Rusia mengurangi program sejenis mereka.
"Beijing boleh dikatakan terlambat. Mereka mengirim orang ke orbit untuk pertama kalinya pada tahun 2003," tambah Patience.
Program ke bulan
Namun lima tahun kemudian, astronot Cina bisa berjalan di ruang angkasa.Sekarang Cina berencana untuk mendaratkan manusia di bulan.
Tiangong diartikan "istana yang sangat menyenangkan" dalam bahasa Mandarin. Program ini merupakan langkah kedua dari apa yang dikatakan pemerintah Cina sebagai strategi tiga tahap.
Tahap pertama meliputi pembangunan sistem kapsul Shenzhou yang telah mengorbitkan enam astronot Cina sejak 2003.
Tahap kedua adalah pengembangan teknologi untuk pendaratan di angkasa dan berjalan di angkasa yang kini sedang dilakukan. Tahap ketiga adalah pembangunan stasiun ruang angkasa.
Dengan bobot sekitar 60 ton, stasiun ruang angkasa yang dirancang Cina ini jauh lebih kecil dibanding stasiun ruang angkasa internasional dengan bobot 400 ton.
Stasiun ruang angkasa internasional dioperasikan bersama oleh Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang.
Walaupun ukurannya kecil, keberadaan stasiun ruang angkasa milik Cina tetap merupakan pencapaian besar.
0 komentar:
Posting Komentar